Apa arti diri ini ?
By. Selamat permono

| Khalil Gibran | |
|---|---|
Khalil Gibran, April 1913
| |
| Born | Jubran Khalil Jubran January 6, 1883 Bsharri, Mount Lebanon Mutasarrifate, Ottoman Syria |
| Died | April 10, 1931 (aged 48) New York City, United States |
| Occupation | Poet, painter, writer, philosopher, theologian, visual artist |
| Nationality | Lebanese and American |
| Genre | Poetry, parable, short story |
| Literary movement | Mahjar, New York Pen League |
| Notable works | The Prophet, Broken Wings |
Disini
saya bukan mau bahas tentang agama ataupun tentang ketuhanan tapi disini saya
akan bahas bagaimana naluri dan imajinasi anak itu timbul. Dengan gambaran
cerita diatas bagaiman percaya diri seorang anak yang umurnya masih sangat
kecil tapi bisa membuat orang dewasa di sampingnya takbisa menyalahi
pendapatnya, artinya apa? anak tersebut tak pernah takut untu salah. Karena bagi
mereka salah itu tak pernah terhantui dan terpikir olehnya. Tapi dengan
beriringan waktu ia mualai tumbuh dewasa anak yang tadinya belum duduk di
bangku sekolah sekarang ia sudah hampir menyelsaikan sekolah menengah atas.
Jika ditanya apakah kreativitas, naluri, dan imajinasi anak tadi berkembang
jawabanya tidak sama sekali justru makin berkurang, karena apa waktu anak
tersebut duduk di bangku sekolahan guru-gurunya menstimulus anak tersebut untuk
tidak salah dalam pengertian anak dilarang salah, apa bila anak salah di suruh berdirih didepan kelas, jika nilai matematika anak buruk bukanya diajar supayah bisa tapi di jemur didepan kelas. guru-guru di sekolah secara tidak langsung menuntut anda untuk menjadi guru contoh Guru sejarah menuntut ia
cerdas dalam sejarah, guru matematika menuntut ia untu cerdas dalam matematika juga
termasuk guru-guru lainya menuntut anak tersebut untuk tak pernah salah dan
selalu benar dalam mata pelajaran mereka. Dengan hal ini anak tersebut merasa
dia harus cerdas matematika, bahasa, sejarah,pkn,kesenian,ips,ipa dll pada
faktanya belum tentu guru matematika pintar bahasa inggris, belum tentupula
guru sejarah pintar kesenian lalu mengapa anak dituntut pintar semuanya.
pada waktu proses pembelajaran kami menerapkan sistim belajar sambil bermain dimana metode balajar sambil bermain sanagt di gemari oleh parah siswa-siswa bubble course.
salakah jika kami mau dikembalikan harga diri kami
5 tahun sekali kami memilih