Larangan Banyak Tertawa Dalam Islam



Sahabat muslimah, perlu diketahui bahwa Rasulullah SAW pernah tertawa namun hanya tertawa sewajarnya. Karena itu telah ditegaskan dalam pembahasan-pembahasan sebelumnya, bahwa beliau lebih banyak menangis dan sedikit tertawa.
Rasulullah SAW bersabda: “Banyak tertawa itu dapat mematikan hati“. (HR. Ahmad). Dalam hadits lain dikatakan bahwa Rasulullah bersabda: “Sedikitkanlah tertawamu, karena banyak tertawa akan mematikanmu“.
Rasulullah SAW bersabda: “Seandainya jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, kalian pasti akan sedikit tertawa dan banyak menangis“. (HR. Muttafaqun ‘Alaih)
Lalu bagaimana tertawa yang dianjurkan dan dicontohkan oleh Rasulullah? Yaitu tertawa sejenis tabassum atau tersenyum. Karena tertawa yang paling baik adalah tabassum atau tersenyum. Dan senyum terhadap saudaramu adalah sedekah.
Abdullah bin Harits mengatakan: “Tertawanya Rasulullah SAW hanya sekedar tersenyum“. (HR. Tirmidzi)
Adapun tertawa sampai terbahak-bahak atau dalam bahasa arabnya disebut qahqahah, adalah tertawa sejenis tertawanya syetan, karena syetan tertawanya seperti itu, terbahak-bahak dan sampai memuku-mukul diri. Tertawa yang berlebihan inilah yang sangat dilarang. Begitupun dengan tertawa sejenis tertawa biasa (dhohik), selagi tidak berlebihan dibolehkan, namun tetap makruh jika berlebihan. Oleh karenanya, tertawa sejenis yang biasa inilah yang harus dikurangi.
Tsabit al-Bananiy mengatakan: “Tertawanya seorang mukmin adalah bagian dari kelalaiannya yaitu kelalaian terhadap perkara akherat dan jika dirinya tidak lalai maka tidaklah ia tertawa“.