be a good moeslim and dies as suhada

Date

Tuesday 3 May 2016

berlalu

Berlalu

Setahun berlalu angin masih sama seperti harapan berawal
Dua tahun berlalu anginpun masih kearah yang sama berhembus
Tiga tahun yang mulai hilangpun angin masih bergerak menerpa arah yang sama
Dan kini anginpun masih ada dengan arah sama tapi derasnya yang  mulai samar

Semua  itu dengan landasan cinta yang berselimuti kesucian
Semua itu berdasarkan kesucian hati yang murni
Semua itu berawal dari kemurnian hati  yang kokoh
Dan semuapun terbangun oleh kekokohan niat yang satu

Angin tahun pertama  membuat hati ini tak tergoyahkan bahkan itu menjadi alasan yang tekat mengapa jiwa ini masih menungguh, seolah jiwa ini seperti terpatahi oleh niat keyakinan cinta. Tahun pertama berlalu harapan barupun mulai bertumbuh dengan asa cinta yang lebih berkalbu.
Angin kedua tahunpun berlahan tapi pasti melewati niat baik ini yang lagi-lagi berlawanan dengan keinginan yang  diharapkan. Jiwa ini mulai mengerucut pilu tapi hati ini seperti buta apa yang dirasakan jiwa sehingga jiwa ini tetap bangkit dengan napsu  cinta yang murni.
Menungguh demi menunggu dan terus menunggu sampai akhirnya tahun ketiga menunggupun menghampiri dengan seberkas lamaran suci hati ini, tapi sudah seperti yang tebayangkan anganpun seakan melayang, seakan tak bertanggung jawab dengan apa yang didambahkan dulu.
Apabila ada tahun keempat jiwa dan hati ini sepertinya sudah mengibarankan benderah kekalahanya, tapi tubuh ini percaya cinta itu tanpa pamrih yang berartikan boleh memberikan cinta tapi tak harus mendapatkan balasan cinta pula.

Kesucian kini kuharapakan biar jadi kesucuian abadi
Kemurnian kini kuharapkanpun jadi kemurnian abadi
Begitupun kekokohan niat pun kubiarkan tertanam abadi
Hingga angin bisa mencabutnya.