chapter one(harapan baru)
Embun masih membasahi bumi
Fajarpun tiba mengiringi
Matahari masih tetap bersinar
takkalah cerah ikut menyelimuti
Dan senjapun masih menyapa
Takkalah mentari mulai tertunduk
Sore ini masih sama dengan sebelumnya cerah dan cukup berawan berbanding arah dengan hati ini yang murung seolah baru dihujani. Tertunduk lesu bukanlah sebua keinginan tapi lagi-lagi hatilah yang membuat suasana seperti ini, hati yang kecewa beberapa minggu yg lalu terdustai oleh hati yg di kasihi dan pilunya masih seperti baru terluka. Tapi sudahlah melupakan lebih baik daripada bertanya mengapa didustai biarlah hujan membasahi untuk menyejukan yg sebenarnya kalau ia tak pantas untuk lama-lama menungguh hati ini. Dan berharap angin menghalaunya sejauh, mungkin juga akan ada pelangi yang akan datang menghibur dan mewarnai(harapan).
Yaaa.. kira-kira begitulah perasaan ku saat ini kurasakan tak ada yg membandingi sakit hati yg begitu dalam. Bertahan dan memperbaiki bukanlah hal terbaik dari melupakan. Kumulai membuka lembaran hidup yg belum terisi dan berupa agar kosong sesaat supaya nanti bisa kutulis dengan cerita yang abadi dan berakhir dengan indah. Bukanlah hal yang mudah melupakan hal yang di harapkan tapi sudalah terlalu banyak hal yang bisa dilakukan dari pada berharap dengan pemalsu mimpi-mimpi(mantan).
Sore tepat pukul 16.00 seperti biasa karena lagi dillema akhirnya kusibukan diri dengan hal kecil dan berharap akan berhasil dengan besar yaa boleh dibilang berkebun hehehe maksudnya menyirami dan merawat bungan yang kuharapkan akan menjadi tempat orang memandang dengan indah kelak untuk melepas penat sehari-hari. Memang dua bulan terakkhir aku mulai memahami dan belajar tentang bungan dan cara merawatnya. Walaupu bukanlah bunga yang mahal tapi lumayan untuk sekedar menyejukan hati nagi para penikmatnya.
Sesampai disana aku langsung ke taman sederhana yg kubuat dan mulai menyirami dan merawatnya agar bisa tumbuh dengan sempurna(aamiin) karna bagiku hal ini lebih baik daripada merenung terus bisa nyontohi kalau mau jadi pencinta alam (PA) tidak harus naik turun gunung karena dengan merawat tumbuh-tumbuhan termasuk bungan dan buang sampah pada tempatnya juga bisa dibilang pencinta alam. Sejam berlalu akhirnya selesai dan mulai ku pandang dari jauh bakal indah seandainya pertumbuhanya sesuai yang di harapkan.
Semakin jauh ku memandang tampak dikejauhan ada yang datang dan aku mengenal betul siapa salahsatu dari mereka. Tapi tak terlalu ku hiraukan karena terlalu sibuk dengan melihat bungan-bunga yang kutanam. Tak begitulama akhirnya yang kulihat tadi menyapaku tapi tak semuanya karena yg lainya menunguh di kejauhan. Yaa akhirnya banyak hal yang dibicarakan karena satu propesi jadi nyambung. Tak lama kemudian kawan kawan nya menyapa ..... aku hanya terdiam aku belum kenal dan ku tahu betul parasnya sangat indah sepertinya doa ku terkabul hujan dihati yg terhianati ini telah mualai tumbuh pelangi lewat paras dan tatapanya.
"Wahai penguasa hati ucaplah bismillah melihatnya agar niatmu terjabah, sabar dan berdoalah dengan harapan ia belum ada yang memiliki"
Hujang telah berakhir dengan pelangi
Niatpun mulai menjadi nyata
Doapun mulai terjabah.
Dia memang indah tapi
bukan berarti mudah untuk diharap
Dia memang canti tapi
Bukan berarti mudah untuk tertarik
Dan ia memang rapi tapi juga
Bukan berarti mudah membuka hati
Dirimu pelangi
pemilik senyum di depanku
Janganlah kau pupuskan lagi perasaan ini
Dirimu pelangi
Pemilik tutur dan raut indah didepanku
Jangan terbalikan perasaan ini
Dan mohon teruslah seperti itu.
Mungkin begitula perasaan yang ku rasakan dengan teman sahabatku yg baru saja kulihat. Ini memang baru pertama kali aku berpapasan aecara dekat tapi hati ini berkata lain ia menyukai setiap raut senyu Dan raut kata yang keluar darinya. Sudahla aku tidak boleh secepat ini tertarik lagi-lagi aku mendustai hatiku akhirnya aku seolah sibuk kesana kemari supaya tidak kelihatan gerogi, ini memang sifat yang kumiliki ketika aku merasa suka dengan seseorang rasa takut dang grogi ku jauh lebih besar dari rasa beraniku. Memang si terlalu dini menetapkan kalu aku suka dia(pelangi). Saking ke bodonya bertanya namanya akupun tak ingat bertanya apalagi mautahu di mana tinggalnya.
Menit-menit berlalu jam telah menunjukan hampir senja aku bergegas kembali kerumah karena orang yg aku lamuni sudah sedari tadi menggalkan tempa ini.
Lihatlah matahari mulai temaram di upuk barat bersamaan dengan hati yang mulai terlupakan
Jauh memandang awanpun mulai mengkelabu meninggalkan kecerahan yang seolah bukan miliknya
Angin ini seakan menyuruh separuh jiwaku untuk pergi berlahan demi perlahan hingga semua seperti biasa
Hanya berharap kepada bulan tlong jauhkan kesedihan , terlalu jauh hati ini melayang karna pengharapan yang semuanya hanya timbul pengharapan
Percayalah kita akan dipertemukan dan saya akan selalu percaya itu dengan ataupun tanpa engkau percayai.
Magribpun berlalu menyisahkan kenangan manis walau sebatas senyum. Walaupun baginya aku mungkin tak sediktpun terlihat yang terpenting bagi ku dia adalah lembaran baru. Aku kembali mengigat senyuman itu yg aku juga blum sempat bertanya siapa namanya mungkin terlalu takut bagi ku untuk sekedar berkata hi, kamu....(nama dia). Yaaa sudahlah niat baik akan terilhami baik juga kata nopel yg pernah ku baca.
malam semakin larut telah melewati ba'da sholat isya. Hemm gumamku mengerutu dengan nada yg malas, sontak langsung ku jatuhkan tubuhku di kasur terbukus seprai yang lembut. Dengan sedikit gerak ku ambil ponselku dan kunyalakan tak lama berselang ku lihat di beranda sosmet kawan yg kutemui tadi mengekpose poto mereka melawati beranda ku. dengan sedikit pengharapan langsung ku perhatikan sekali lagi dan benar saja ia memang dengan gadis yang ku bilang pelangi hujan sore julukan pelangi itu ku laturkan karena aku belum tau namanya dan pelangi juga menandai bahwa hujan kesedihan dihatiku mulau reda dan berganti denganya"pelangi".
Kupandang lebih dalam poto tadi akhirnya terbesit di hatiku untuk sekedar tahu namanya karena memang benar tak cinta akibat tidak ada perkenalan hehehhe tertawa kecilku. Langsung saja ku chatt temanku 'manis tu yang diaebelah heheh kataku dan di jawab olehnya temanku kan semuanya memang manis-manis ' iya-iya semuanya manis kecuali kamu hehh, oh ya ngomong -ngomong siapa namanya? Kataku .dibalesnya datar namanya virna sukaya...?? Iya hehe kenalin dong btw boleh mintak no phone nya, semenit berselang kembali ia balas ok ni nomernya 08526840*** hati-hati jatu hati hehe tar sakit. Kira kira begitulah akhirnya ku tau namanya.
Sehari berselang perasaan ku semakin berbunga lewat teringat senyumnya terlalu berharap mungkin inilah cinta yang belum dikenal akibatnya hanya meranam sendiri tanpa ia (virna) ketahui.
Didiamku ku coba memberanikan diri untuk menyapanya. Kuketik di keyboard ku Hi.. dengan sesikit keraguan ku klik tombol send yang berarti pesanku telah ku kirim. Dan benar saja keraguanku seolah bertambah lusu karena pesan yang ku kirim tiga jam yang lalu tak kunjung di balas. Mungkin bagi virna untu apa merespon pesan dari orang yang belum kenal. Sudahla jangan terlalu pesimis dan suhuzon(dalam hatiku).
Malampun berlahan kembali datang begegas ku tarik gas dak pergi ke mushola yang tak jauh dari rumahku. Ba'da magribpun selesai dari dapur rumah kudengar suara pesan masuk dan ku baca hi juga (dari virna) dan ku balas virna kan? ...send lima menit berlalu balasan darinya riba iya. Siapa?...
Kata-kata siapa membuatku seolah dilema besar jujur tak semudah mengakui yg dia mungkin tidak juga tau walaupun kusebut nama. Kini giliranku yang diam berjam-jam dengan sengaja karena tak berani walauhanya menyebut nama. Sehari berselang kembali ku chatt dan kutanyakan lg apa? Tiga menit berlalu aku lagi nonton. Siapa? Balasnya akhirnya ku balas tulis saja noname ujarku, maksusnya(balas virna), yaa tulis saja no name alasanya biar aku saja yang tahu kamu karena kalau kamu tau aku yakin kamu tidak akan membalas pesanku jawabku panjang.
Begitula aku ibarat orang gundah yang berujung malu mengakui diri sendiri. Serba takut takut rasa yang salah dan juga takut takberbalas. No name bagiku lebih dari sekedar tak bernama tapi semua menandakan tak ada yang perlu diketahui jika aku sendiri yang mengakui cukuplah waktu yang memberi tahu takdir yang akan didapat.
Seminggu berlalu rasa terpendam semakin dalam. Rasa yang mungkin berujung sedih, gundah bahkan kecewa tapi sudahlah cumah satu yang kuharap saat ini dianggap ada itu sudah lebih dari cukup. Juga seminggu berlalu berlabuh sudah hatiku didermaga yang mengambang jauh dari pandanganya. Dapat ku baca dan kulihat keindahan tabu darinya. Tabu yang mungkin dia tak pernah tahu kalau aku terus memandangi sosoknya dari jauh, aku yang selalu berharap memiliki dgn ikhlas adanya dan berharap dapat menambatkan ikatan ke dermaga yang bisa ku singgahi selamanya.
Tapi..
Ini ibarat berteriak di dalam air tak akan ada seorangpun yang tahu walaupun sekuat tenaga ku berteriak aku akan berusaha menjadikanmu makmum di hidupku....
Harapan ku kokohkan didalam bait-bait doa karena hanya itulah yang mampu ku ucapkan walautak diketahui tapi penuh pengharapkan. Harapanku tak lebih dari aku dianggap ada dihidupnya, Selamat sore pelangi baruku(virna)......
Chapter two (peta ku mulai lusuh)
Kendali nahkoda seakan selalu merisalah setiap perkataan hati, ia mengarah yang bukan diharapkan oleh naluri. Mungkin aku harus kembali membuka peta arah agar tahu dimana aku harus tepatnya berlabuh, TapiWaktu telah mengkalkulasi semua upayah. Kini peta sudah lusuh di derpa angin hingga mengambang jauh di lautan berbuih. Maafkanlah aku hanya bisa terus berlayar kedepan seolah tak peduli palung dalam, gunung berapi bahkan karang-karang menghalangi. Tuhan engkaulah yang tahu bukan aku yang menghendaki tapi naluri ini yang menuntuni. Semakin lama ku berlayar semakin pula dermaga itu seakan menghindari.
Berminggu berlalu aku masih di titik tatapan yang sama mengharapkan virna menganggap aku ada di harinya bukan untuk menjadi kekasih, aku hanya berharap ia sekedar menganggap aku adalah nyata.
Kami memang terus berkirim pesan dan sudah pasti aku selalu berharap lebih setiap kesempatanku dibalas olehnya tapi lagi-lagi ia membalas seolah tak pernah ada harapan disana. Datar dan dingin tetap jadi santapan yang ku anggap manis bahkan tak jarang hanya di balas 'iya, ngak ngapa-ngapain, nonton' selalu saja sebatas itu. Padahal dinaluriku hanya ingin ada timbal balik yang sama seperti perhatianku padanya. Tapi terlepas dari itu semua ia masih jadi penyair di sisi hatiku. Bodoh memang tapi ngak apa-apa, hidup selalu dua pilihan berharap atau diharapakan dan satu lagi saling mengharapkan. Saat ini sesadarku memang aku yang selalu berharap. Dan aku belum peduli Sesuka dia memang kenyataanya begitu.
Tiga hari berselang aku bertemu dan menayakan dengan sahabatnya era putri yang sering di panggil era.
Hi sambil menepuk tas ranselnya dengan sedikit terkejut ia membalas ia ram( namaku rama karena dari awal emg belun disebutin) sorry apa kabar kamu tanyaku dan ia balas aku baik- baik saja kamu tanya era kembali sama aku juga begitu memang si ada yang kurang baik ungkapku, ada apa kamu galau ya sambil senyum nyinyir dan aku mengelah sok tau emangsi dikit sebab sahabatmu cuek banget ra aku jadi binggung apa si yang salah, sabar aja mungkin butuh waktu bagi dia untuk memberi respon santai.. ungkap era semakin nyiyir ntar aku salamin de mau kan? Tanpa suara aku hanya mengancungin jempol tanda aku setuju karena posisiku saat ini sudah diatas motor baruku dan sudah mau pulang.
"Sampe lumpa perkenalan aku adalah tama seorang pujangga cinta yang dari dulu berjuang cinta belum pernah mengetahui manisnya cinta. ada si yang naksir aku tapi aku ngak suka dan ada juga gadis yang ku sukai tapi malah gadisnya yang belum tentu mau seperti si virna".
Perasaan selalu begitu takpernah sama yang dikehendaki, memang sih seharusnya aku bisa menerima apa yang aku dapat tapi lagi-lagi semua tak segampang itu. Aku selalu ingat pesan bung karno keinginan yang sesungguhnya ialah orang-orang yang memperjuangkan keinginanya.
Malam berlabuhku aku masih sibuk dengan perasan. Memang bodoh yang aku rasakan dan memang betul itulah kenyataan. Selalu berharap kepada orang yang belum tentu ingin diharapkan dan selalu berjuang untuk orang yang belum tentu ingin diperjuangkan. Tapi sudahlah perasaan pesimis ku ini harus aku buang dan berharap hanya ilusi. Dan terualah kuat untuk berupayah wahai naluri karena ada pemilik hati disana menungguh perjuangan mu(gumam ku dalam hati).
Kini aku telah habis olehmu
Kini hatiku telah beku olehmu
Perasaan,cinta, kasih sayang bahkan jiwaku telah tertuntun hanya ke arahmu.
Malam telah ku anggap terus berpurnama.
Siangpun telah ku anggap terus berpelangi.
Engkau bisa menuntunku kearah yang lebih baik bahkan sempurna karena cintamu,
tapi kau sangat mampu merubahku menjadi sangat buruk bahkan begitu mudah engkau mampu membunuh hatiku juga karena cintamu pula.
Waktu ...aku berharap engkau semakin cepat berlalu biar aku segera tahu perasaanya padaku...
》》》chapter three《《《
Special perpormance
Di stasiun persingahan aku kembali berharap niatku pergi hari ini berjalan luruS denga waktu. Hari ini merupakan hari tepat waktunya aku untuk special perpormance musicalisasi puisi. Oh ya aku memang penggemar berat karya sastra dan saat ini aku lagi fokus penyelsaian cerpen terbaruku dan puisi juga dan yang sangat aku dambahkan adlah pada ajang mukalisasi puisi tahun ini. Kejuaraan ini(musikalisasi puisi) adalah perlombaan pertama yang aku ikut karena sebelum-sebelumnya aku masih sibuk dengan karya terpenting di hidupku untuk menyelaaikan gelar serjana, yaa benar sekalu karya tersebut sebua scripai dengan 89 halaman tergolong lumayang panjang. Karaya itu telah berlalu dan sudah ku nikmati hasilnya sekarang.
Melalui perlombaan musikalisasi tahun ini aku sangat berharap ada katagori yang bisa ku menangkan walaupun satu. Sudah seminggu belakangan ini kami menyiapkan dengan teman-teman sekitar 10 orang anggota. Mungkin kira-kira pukul 11.00 malam nanti kami samapai disana dan perlombaan baru akan dimulai pukul 04.00 sore besok.
Seraya menuju stasiun yg sebentar lagi akan mulai memberkatkan kereta api kelas ekonomi maklum dengan jumla 10 orang anggota cukup lumayan kalau menggunakan kelas exsekutip.
Sebelum berangkan aku sempatkan mengirim pesan kepada pelangi senjaku(virna)"aku pergi ya tolong bantu doa supaya niat baik kami terjabah!! Wassalamualaikum" send/terkirim. Dengan sesegerah mungkin ku tutup ponselku karena aku sedikit pusing kalau dikendaraan sambil terpaku dengan layar hanphone. Aku dan team kembali diskusi untuk pormasi terbaik untuk besok, karena ada pendapat dari kawan-kawan untuk musikalisasi nanti adanya adegan mati lampu seluruh pentas biar penonton bisa terbawah suasana walaupun proses mati lampunya paling gak sampai satu menit tapi kalau diawal penonton sudah terbuai dan hanyut pasti aelanjutnya penonton juga menagalir denga musikalisasi kami. Dan seluruh team sepakat untuk itu tinggal kami menungu sampai di pengianapan dan kami berencana adakan prepare atau latihan terakhir sebelum perpormance biar semua team kompak dan tau waktu masuknya.
Pukul 10.00 malam kami sudah samapai dan segera mencari pengianapan terdekat untuj cek in dan untuk istirahat makan terus tidur latihan kami sepakati pukul 09.00 pagi besok.
Belum berselang 30 menit kami telah tibah di penginapan berkat bantuan supir taksi karena jujur ini kali pertama kami kekota ini. Dengan secepat mungkin kami menyelsaikan proses cek in dan memesan 10 porsi nasi goreng ayam bakar serta 10 cup jus tomat biar pagi besok tetap bugar. Karena tomat kaya dengan vitamin c melebih buah jeruk dan buah-buah yang lain jadi sangat cocok untuk menjaga kebugaran pisik.
Pagi seolah begitu cepat bagi kami pukul 08.00 semuat anggota team telah bergegas mandi dan sarapan. Saya seperti biasa karena pagi-pagi selalu makan nasi yaaa seperti prinsip orang indonsia biasanya kalau ngak makan nasi belum dikatakan makan walaupun hanya sarapan.
Sekarang semua anggota telah siap untuk latihan yang terakhir kambali ke peran masing-masing. Aku khusus narator, dua sahabatku sebagai team sibuk yang menyiapkan keperluan di belakang panggung termasuk make up pemain, satu orang sebagai pengatur dialog dan gerak dan timer masuk pemain, dan sisanya pemeran adegan dan pemusikal. Yaa itulah anggota kami walaupun baru pertama mengikuti kejuaraan seperti ini tapi kami sudah seperti para propesional karena kami memang telah menyiapkan semuanya.
Latihan kami berjalan kurang lebih satu jam setengah karena banyak gerak dan adegan yang kami robah dan biar bisa mengalir dengan penonton. Bagi kami penonton adalah napas bagi sebuah pementasan jika penampilan mendapat tepuk riuh, tangisan dan tertawa berarti pesan musikalisasi tersebut sampai ke penonton tapi kalau penonton diam kaya ada jangkrik brarti penampilan ngak menarik sama sekali. Makanya kami tidak memikirkan juri bakal tertarik atau tidak yang terpenting penampilan kami menyenangkan dan menghibur penonton.
Setelah lelah kami istirahat kebetulan jam telah menunjuk pukul 12.00 itu artinya kami harus break dan makan siang plus sholat sebagai ritual berserah diri dan berdoa.
Waktu yang kami tungguh selama tiga bulan kini hadir persis sejengkal didepan hadapan kami, angan itu terarah jelas di lurus pandangan kami. Kini tinggal aturan tuhanlah yang berlaku sebagai takdir terakhir dan berharap doa dan harapan kami di iyakan oleh sang pemilik dan pengatur semuanya(begitulah doa kami haturkan).
Kebetulan kami tampilan urutan kelima dari 13 kontestan, jadi kami kembali memantapkan mental sambil berserah diri sementara dua dari kami sibuk menyiapkan alat peraga pendukung di belakang panggung. Juga satu orang lagi menyiapi alat meke-up sebagai pendukung karakter, karena di aturan musikalisasi yang diadakan oleh lembaga bahasa kali ini membebaskan pengunaan karakter dan pendukung selagi tidak melanggara inti dari musikalisasi itu sendiri. Kami diberi waktu maksimal 30 menit dan kami rasa waktu tersebut cukup bagi kami karena kemungkinan penampilan kami hanya memakan waktu 20 menitan.
Dan 3 penampilan berlalu sangat bagus dan banyak dapat tepuk tangan dari penonton termasuk kami yang ikut menyaksikan. Karena ini penampilan ketiga berarti kami sudah harus siap-siap menungguh panggilan.
Tak bisa dipungkiri kami semuanya gemetaran dan sedikit cemas menungguh panggilan dan salah seorang dari kami(makeup posision) berani membuka bicara "kita telah sampai disini kita tidak usah berpikir juara berapa kita nanti tapi berbuatlah yang terbaik sebagai ucapan terimakasih kita kepada raga pemilik jiwa ini yang telah kita repotkan selama latihan berbulan-bulan dan masalah juara itu adalah hasil akhir sepantasnya kita serahkan pada yang pemberi segalanya" baru saja selesai ucapan itu suara terdengar " peserta dengan no urut 5 dengan judul musikalisasi 'separuh jiwaku pergi' dipersilahkan masuk ke pentas". Cerita ini mengkisahkan lewat puisi tentang kemuliaan cinta suci;
Aku, dimana aku wahai angin
Apa aku masih di alamnyatamu?
Apa aku masih di alam sejukmu?
Apa aku masih di alam hembusanmu?
Atau aku sudah berada di topanmu?
Mungkin juga aku telah di badaimu?
Terburuk mungkin aku sudah tanpa udaramu?
Aku salah karena tak merawatmu
Aku bahkan salah tak merindumu
Aku memang seolah lupa padamu
Angin
Ini aku yang sebenarnya
Ini aku yang semutlaknya
Ini aku seadanya
Angin
Sadar aku takbisa hidup tanpamu
Sadaraku tak mungkin jauh darimu
Sadar aku aku adalah kamu
Angin
Bawah kembali wanita nadiku
Bawah kembali wanita napasku
Bawah kembali wanita darahku
Angin
Separuh jiwaku adalah dia
Separu jiwaku adalah miliknya
Separuh jiwaku telah bersumpah padahnya
Angin
Biarkan biarkan dia hidup bersamaku
Kan aku tebus semuanya dengan nyawa baktiku padanya.
begitulah petikan dari sedikit isi puisinya, tak kami sangka penonton ikut larut dalam penampilan kami tak sampai disitu tak sedikit yang tersentuh dengan penyesalan yang dialami lelaki pejuang maaf di cerita tersebut sampai mengeluarkan binar air mata. Kami seakan takjub ketika tangisan diiringi tepuk tangan yang gemuruh setelah penampilan kami usai. Pengumuman pemenang akan di umumkan 2 jam setelah semuanya tampil. Jadi kami tinggal menungguh hasil. Tatap otimis
》》》》》chapter fourth《《《《
Harapan lagi
Pengumuman perlombaa sudah akan di baca di hadapan kami dengan ratusan pasang mata yang berharap menjadi yang terbaik. Kini semua keputusan ada di tanggan juri semua telah melakukan sebaik mungkin berharap berkesan baik atas semua penampilan yang di tunjukan. Satu persatu kategori di umumkan dan grub kami dapat predikat penantang baru terpaporit versi dewan juri dan penonton dan team kami juga kebagian tatarias terbaik( kami sangat bersukur atar raihan semua itu), sedangkan kategori kekompakan, aktor, aktris, tata panggung dan sekenario semuanya di raih oleh team kota setempat memang kami sadar betuk kualitas aktor-aktor mereka memang sangat berpengalaman jadi sangat tepat kalau mereka terbaik.
Sekarang kami tinggal menungguh pengumuman juara harapan, juara 3,2, dan 1. Pengumumanpun dibaca dengan penuh ketegangan. Suara pengumuman yang kedua memanggil grub kami itu berarti kami meraih juara kedua diajang kali ini. Dan peringkat 2 dan 3 kembali di raih team kota setempat sekaligus mereka menyabet juara umum.
Bagitulah hasil perlombaan perdana kami, kami tetap bersyukur dan berharap kedepan dan melakukan hal yang lebih baik lagi. Sudah jadi kebiasaan anak muda jam sekarang(jaman now) langsung ku posting ke sosial media tentang penampilan dan tropy yang kami dapat. Karena aku aktif di blogspot, malam harinya langsungku posting kiriman ku keblogspot dan ku share di grub fb dan whatapps teman-teman. Banyak yang mengucap congratulation atas pencapaian kami.
Berkat postingan tadi di luar dugaan pengunjung blogku melonjak 3 kali lipat dan diluar dugaan lagi aku mendapat direct messag dari stap pak bupati untuk mengisih acara di malam perayaan hari jadi kabupaten kami kelima bukan sekedar itu pak bupati telah berencana menyuruh kami membuat sanggar kesenian semua pasilitas kebutuhan sanggar akan di peraiapkan pemda langsung. Dan kami di undang makan malam bersama minggu depan untuk bahas rencana kami kedepan.
Memang kabupaten tempat kami tinggal adalah daerah pemekaran baru dan sangat butuh dengan anak mudah seperti kami sebagai generasi penerus pembangunan.
Begitulah tanggapan positip yang kami dapat kami menyadari segala hal harus di lakukan secara ikhlas dan melakukan yang terbaik. Masalah hasil pasti takan pernah di kecewai oleh usaha.
Malam ini kami berencana akan mengelilingi kota ini dan makan-makan sebagai memeriahkan kemwngan karena besok juga kami akan pulang untuk membawa berita bahagia ini. Di perjalan mengelilingi kota aku kembali teringat pelangi senjaku yang sudah dua hari ini tanpa kabar, ku beranikan diri untuk menelponya teryata nomornya tidak aktif dan aku hanya bisa meninggalkan pesan suara hai maaf menggangu oh ya aku dan teman-teman kemarin meraih juara 3 di pentas musikalisasi puisi dan sekarang kami sedang memeriakan raihan kami terimah kasih suportnya.
Begitu pesan suara yang ku tinggal untuknya. Dan aku kembali bergambung ke teman-teman untuk memeriakan acara kami.
》》》》》chapter fifth《《《《
Habis olehmu
Berjam-jam berlalu meninggalkan gemerlap keramaian kemarin, kini kami telah tersungkur di kampung halaman. Pelepas penat dengan tropi penyemangat. Seribu sukur yang terus terpuji didalah hati untuk ubgkapkan bahwa tuhan tak pernah menghianati orang yang berusaha.
Pagi ke dua menjelang meninggalkan bait-bait keindahan aku sudah mulai melupakan apa yang telah terjadi. Kini fajar subuh seolah penambah emosi batin supaya dapat di ungkapkan lewat pepata do'a-do'a ke indahan. Doa yang mengarah pada masalah perasaan dan hati, 'tuhanku yang maha pengetahui engkau tau apa yang aku inginkan dan engkau sangat tau apa yang tak pantas ku harapkan. Dekatkanlah ia(pelangi senja) dengan cara-cara yang mustajabmu bila ia memang untukku tapi namun bila ia hanya sebatas napsu emosiku dan takmungkin dapat kumiliki biarlah ia berlalu dengan tanpa menyisa bekas terlalu dalam lagi'.
Kini waktu telah berputar begitu cepat tertidurku dalam harapan hingga nyata jam telah menunjuk pukul 11. Akhirya aku beranikan diri untuk berjumpa dengan pelangi senja (virna) jam 4 sore di taman yang tak jauh dari rumahnya.
Deras waktu seolah mempersingkat pertemuan aku telah berada di taman ini dari 5 menit yang lalu. Dari kejauhan aku lihat pelangi yang ku tungguh datang dengan dress santai warna ke biruan dan muka dengan senyum meriah. Ku sambut dan kusapa dia hi maaf ngerepotin kamu untuk bertemu. Ngak apa-apa kok biasa aja silaturahmi kan penting aku juga ada yang mau di omongin ujar virna.
"Dengar kata-kata itu aku bingung dengan seribu tanya dihati. Apa yang ia maksud, mau ngomongin apa? Sudahlah hadapin ajalah''
5 menit berbincang dia nyeletuk aku ajak teman kesini aku mau kenalin ke kamu tadi dia lagi ke supermarket depan ada yang mau di beliin paling sepulu menit lagi datang. Kamu tadi mau ngomongin apa ujarku?
Dengan lembut ia jawab "kemarin 3 hari yang lalu aku bertunangan dengan anak sahabat papa yang kebetulan kami sudah akrab dan rencananya resepsi pernikahan akan langsungkan bulan depan. Kamu harus datang kamu adalah sahabat paling dekat denganku selama ini. Aku tau kamu punya perasaan sama aku, aku juga sama inilah jodoh, mungkin kita nggak berjodoh saja. Kemarin aku sempat mau menelpon kamu kasih kabar sewaktu kamu di sana tapi aku takut ganggu kamu yang lagi fokus untuk pementasa (terpancar senyum ketulusan kita ia berhenti bicara) itu menandakan hatinya jujur mengatakan itu.
Belum sempat aku menjawab tiba-tiba kekasih virna datang menghapirinya langsung aku di perkanlakn denganya oya andi ini temanku yang ku ceeitain kemarin. Kekasihnya bilang oh ini sahabat baik mu itu beb kenalin aku andi langsung kujulurkan tangan aku tama, virna banyak cerita tentang kamu tam kata virna kamu orangnya baik, selalu ad buat dia kalau lagi bete terimakasihya udah menjadi sahabat baik virna (kata kekasih virna. Ngak apa kok ndi sekarang giliran kamu jagain baik-baik virna hehe(aku berusaha menghibur diri). Cuacapun mendung dan kami saling berpamitan.
"Bertapa hancur perasaanku bersama dengan gemuru sore ini gadis yang selalu aku idamkan akan menjadi penyemangatku teryata menjadi pemilu hatiku, gadis yang kukira akan memiliki rasa sama sepertiku teryata hanyalah mimpi bagiku. Kini semua berubah tubuhku seperti tak ditungguhi lagi. Perasaanku tak tentu rasa... aku ....aku dan aku tak tau apa yang harus aku teruskan dalam hidup ini. Ia telah mematikan rasaku.
Hujan turun begitu deras aku masih ditempat tadi bersembunyi di baling-baling payung ini terdiam lesu dan gulana. Pikirku hanya satu untuk menerusi hidup ini aku harus lari dari sini dan memulai suasana baru dan itu akan kumulai, biarlah mimpi disini berlalu untuk gadis pelangi senja itu terimakasih kini pelangi senjamu telah terhapus hujan yang lebih deras kepadaku.
Satu yang kuketahui...
Dirimu disana hilang..
Mengacuhkanku yang telah memendam perasaan. Yang bahkan telah perlahan ku arahkan..
Menunggumu disini..
Menunggu hilangnya sepi..
Kucoba mengganti arah..
Ternyata kau tetap disana, tak tergugah..
Semua yang kuketahui. Kucoba acuhkan demi mengabaikan perih. Meski itu tak membuatku berhenti, untuk menyukai dirimu..
Akhirnya segala usaha kuhentikan. Kubekukan dalam memori waktu. Karena kau juga perlahan berubah. Tak sebaik dahulu. Inikah balasannya selama ini? Dari menyukai hingga mencintai yang telah seseorang memiliki?
Beribu usaha dan upayapun kurasa itu hanya akan meninggalkan perih.
Ingin bermimpi memiliki tapi ditakdirkan kehilangan
Putuslah harapan yang tergantung padanya. Yang telah kupercayakan padanya. Betapa Bodohnya aku, mempercayai orang yang hanya dapat menghancurkanku.
Mungkin aku akan melupakanmu. Dalam waktu yang begitu lama. Agar tak kurasa lagi perih di lubuk rasa.
Created by. Selamat permono