be a good moeslim and dies as suhada

Date

Friday, 5 October 2018

Berakhir


Mulai sepertiga  malam ini, baris doa ku untukmu mulai tak ku biasakan lagi
Entah Ada berapa ratus atau bahkan ribu tetes air mata yang jatuh membasahi pipi
Saat baru saja tersadar dari kematian sementara, bahwa ternyata aku harus menerima kenyataan bahwa ini harus berakhir
Berakhir..


Kita memang tak pernah memulainya
Namun aku yang memulainya
Kita tak pernah menjalaninya
Namun aku berada dijalan itu

Ini tak sesemu yang ada dalam pikiran orang diluar sana
Bahwa hatiku selama ratusan hari ini terhitung sejak aku memiliki keyakinan terhadapmu
Yaa
Hanya padamu
Bahkan rasanya bola mata dan pikiran ini tertutup dari jalan kepada dan tawaraan jalan lainnya
Banyak kicauan diluar sana memintaku untuk sudahlah
Namun hatiku tetap memilihmu
Mulai kusematkan kau dalam baris-baris doa ku


Berani menyapamu pun aku nyaris tak berani
Jika ada sapa itupun tak lain rasa yng bercampur aduk harus sulit ku buat biasa lagi
Terlebih untuk lebih dari itu
Ku namai kau senjaku
Ku tulis setiap serutan jingga indah kau, aku dan diamnya kita dalam pena ku
Tak jarang rasanya tangan ini membeku jika bercerita pada setiap rangkaian katanya

Ku tau, mengenalmu mengajarkan ku banyak hal benar dan baik
Menyapamu, merindu, dan mengharapmu berbatas pada doa
Yaa... pada doa
Diam dan penjagaan mu secara tak langsung mengenalkan dan membuat ku mencari cara untuk menyampaikan setiap rasa
Dan doa adalah jalan yang ku pilih

Beberapa hari terakhir ini aku semakin sering menyebutmu dan memperbincangkanmu pada Allahku
Bahkan aku tak mengerti mengapa?
Dengan segala yakinku, aku percaya dan aku ingin terus berusaha
Dengan segala baik yang nyatanya ada

Namun akhirnya..
Mungkin ini jawabnya
Aku harus berhenti sampai disini
Ternyata ada beberapa baris diammu yang kini ku mengerti

Mungkin ini pula jalan untuk ku berhenti membuat satu dunia yang selama ini akulah pemain utamanya
Mungkin ini pula jalan bahwa imajinasi yang ku rangkai selama ini harus berhenti sampai disini

Bukan salahmu atau dia atau siapa pun
Tak ada yang salah dengan rasa ku, kau, dia atau siapapun
Semua memang harus berhenti sampaai disini

Kini baris doa itu harus ku biasakan untuk tak ku sebut lagi
Kini baris puisi itu mungkin tak lagi bercerita akan senjamu lagi
Kini maaf jika tunduk yang harus ku lalukan dihadapanmu,
Kini  maaf jika harus benar-benaar menjaga hatiku sendiri dengan segala  penjagaan yang ku punya dengan  diam atau bahkan tanpa sapaan
Bukan ku membenci
Itu tak akan

Namun aku bertanggung jawab atas senyumku dan diriku sendiri
Bukan tanpa alasan pula
Menghapus senja indah dalam anganku tak semudah itu
Berhenti mengganti sosok mu sebagai senja dalam angan dan bayangku selama ini teramat sulit
Berhenti menceritakan segala cerita, harap, dan senyumku kepada Allahku tentangmu itu tak mudah
Berhenti menceritakanmu pada malaikat tak bersayap yang ku namai bunda itu pun akan sangat sulit
Aku berhanti dan nyatanya harus belajar berhenti
Karena aku mengerti..

No comments:

Post a Comment