be a good moeslim and dies as suhada

Date

Friday 21 December 2018

kemungkaran dalam merayakan tahun baru

semulia salam selalu dalam lindungan Allah. SWT. tahun baru masehi menghitung hari akan berganti sudah selayakya kita sama-sama megigat, sebagai muslim bolehkah kita merayakanya?
Berpesta dan merayakan malam pergantian tahun masehi adalah sebuah kemungkaaran. Setiap muslim tidak boleh ikut-ikutan memeriahkan malam tersebut.
Berikut alasan bagi seorang muslim haram ikut merayakan dan memeriahkan malam tahun baru:
Pertama, dalam perayaan ini terdapat tasyabbuh dan membebek kepada keyakinan kaum penyembah salib. Konsekuensinya, mereka yang diikuti lebih mulia daripada yang mengikutinya. Tidak boleh seorang muslim melakukan ini karena Allah telah lebihkan dan muliakan mereka atas seluruh pemeluk agama lain.
Kedua, ikut merayakan pesta tahun baru memperbanyak jumlah manusia yang menghidupkan syi’ar keagamaan penyembahan salib. Tidak diragukan lagi, meriahnya tahun baru di negeri-negeri kaum muslimin karena turunnya mereka dalam kegembiraan tahun baru.
Ketiga, ikut merayakan tahun baru menampakkan kecintaan kepada orang-orang kafir atas hari besar mereka. Ini diharamkan atas kaum muslimin sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla,
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَأنوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَأنهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ
Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka.” (QS. AL-Mujadilah: 21)
Rasa cinta ini terlihat dalam ucapan selamat tahun baru, hadir di perayaan tahun baru, dan bergembira bersama mereka.
Keempat, dalam perayaan ini terlihat seorang muslim membebek kepada kafir sehingga mereka terlihat lebih mulia daripada umat Islam.
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran:
Kelima, ikut merayakan tahun baru memperlihatkan kesempurnaan dan hebatnya orang kafir dalam semua lini kehidupan.
Keenam, dalam perayaan tahun ini nampak lemahnya dan ambigunya umat Islam di hadapan orang-orang kafir sehingga mereka ikut memeriahkan moment perayaan lahirnya anak Allah (dalam keyakinan mereka) dan turut serta dalam maksiat dan kemungkaran.
Ketujuh, merayakan tahun baru sebagai bentuk menjilat kepada orang-orang kafir dan berusaha mencari simpati dan ridha mereka. Ini akan menambah rasa percaya diri dan kekuatan mereka atas Islam dan kaum muslimin.
Kedelapan, dalam perayaan tahun baru Masehi ada usaha mennghancurkan pondasi Islam; yaitu cinta karena dan benci karena Allah. Ikut serta dalam perayaan ini menunjukkan kecintaan kepada orang-orang yang Allah murkai.
Kesembilan, dalam perayaan ini ada kebid’ahan yang diciptakan manusia tentang Allah dan ketuhanan tanpa dasar syariat. Kalaupun perayaan ini direkayasa sendiri umat Islam saja sudah haram dirayakan, apalagi direkayasa oleh orang-orang kafir dan menjadi hari kebanggaan mereka.  
Kesepuluh, dalam perayaan tahun baru ada pengakuan terhadap kebenaran agama Nasrani; diikuti dengan berbagai kebatilan dan kedustaan yang diperbuat pemeluknya. Ini bahaya besar dalam kaca mata Islam. Karena tidak ada agama yang hak dan benar yg membawa pemeluknya kepada keselamatan kecuali Islam.
Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman,
إن الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
“Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran 19)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran: 85)
semoga kita dalam lindungan dan ajaran Allah. SWT. Aamiin,



copy from
http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2017/12/29/55196/10-alasan-haram-merayakan-tahun-baru-masehi/#sthash.ESYZ1deM.dpbs

Monday 17 December 2018

Nelangsa

         atas nama cerita sebuah tugas
         tapak jalan seakan terasa bergegas
         untuk dapat segera sampai di tempat teratas
         mengapai semua yang lewat terlintas

perjalanan di antara tapal batas
untuk memenuhi kesanggupan sebuah azas
walau kadang asa terasa makin Memutus
di ujung jalan yang tak dapat akan di tembus

        biarlah angin hayut lembut berhembus
        hiburkan jiwa yang telah lama terasa pupus
        oleh kenangan yang sukar untuk di hapus
        jalan hidup lama yang telah  terputus

cerita baru akan  segera aku di tulis
dalam untaian kata nan puitis
sebuah cerita dengan bernadakan romantis
membuat hati menjadi Gerimis


       engkau ibarat bunga dikarang 
       mampu kupandang tapi takan kunjung aku genggam


                                                                      Nelangsa.........