be a good moeslim and dies as suhada

Date

Saturday 28 December 2019

1 PANGGILAN TAK TERJAWAB




malam itu sekitar pukul 20.30 aku sedang dalam perjalan menuju suatu tempat keramaian. tempat yang akan mungkin menghilangkan rasa jenuhku 2 hari terus-terusan memelototin layar monitor dikamar untuk melengkapi data siswa yang portal webnya yang selalu bikin baper dengan gangguan internet access.

setelah siap semua kamipun berangkat,  kami disini maksudnya saya dan kawan-kawan,  memang sengaja ramai-ramai biar membaur dengan yang lainya. kurang dari 15 menit kami sampai di rumah pengantin yang penuh keramaian, dengan sedikit gerogi saya mengajak kawan-kawan masuk kerumah pengantin. karena rumah pengantin ini adalah masih keluarga dekat denganku otomatis saya selaku tuan rumah juga.  kehebatan masyarakat disini sangat ramah dibanding dengan tempat-tempat lain kami di sambut dan disuruh masuk kerumah. kamipun dengan sedikit canggung dan masuk kerumah.

5 menit aku duduk sambil bertata sapa dengan orang-orang sekelilingku yang ku kenal betul orang-orang itu. ada sahabat waktu SMP, ada sahabat main Volly dan ada siswaku juga karena kebetulah aku mengajar di sekoalah menengah pertama di desa ini. sesaat mata dan rasaku seolah tak percaya setelah seketika melihat ke sudut kanan dari tempatku duduk. aku masih terperangah aku kenal betul dia adalah “diyan” mantan kekasih yang masih ada di hati dan belum terganti dengan sosok wanita lain sampai saat ini. sesekali aku memalingkan penglihatanku kepadanya tapi seketika ia seperti melihat ke arahku aku secepat mungkin mengalihkan penglihatanku kembali.

Diyan dia manis, natural dan energy setiap aku membaca dan mengigatnya memang kami sebelumnya jadian lewat jejaring WhatsApp kita cmah bertahan beberapa hari dan berakhirpun lewat jaringan yang sama tragis memang. tak perluku cerita lagi mengapa kita berakhir karena telah ku buat di kisah cerita sebelumnya.

tak berapa lama kemudian aku mengeluarkan Handphone dari saku celanaku dan kubuka Handphone ku, dengan rasa kurang percaya satu panggilan tak terjawab dari orang yang aku cinta selama ini yang namanya masih tersimpan rapih di dalam hatiku. yaaaa memang benar aku masih sanggat mencintainya terlepas dia mungkin sudah benci, melupakan atau apapun itu yang peting malam ini aku bisa sesekali melihat dia dari dekat.

sekali lagi aku berpaling untuk melihatnya dengan bola mata yang tajam berbinar memberontahkan hati ku untuk tetap terus menatapnya walaupun diyan tidak mempedulikan pandanganku. satu doa takterarah dari ku “tuhan tunjukan jalan jodohku kepadanya”.  doaku memang simple danmungkin dan takmungkin terwujud karena ia benar-benar telah melupakanku. karena benar klise yang ia katakan dulu aku pembohong, aku kurang dan aku tidak punya segalanya. terlepas dari rasanya kepadaku aku sangat bersyukur malam ini bisa melihatnya dengan rasa yang masih sama “masih mencintainya”.
satu jam berlalu tamu-tamu pengantin wanita mulai satu-persatu meninggalkan rumah pengantin untuk pulang kerumah masing karena malam telah menujukan pukul setengah sepuluh. termasuk gadis yang sedari tadi yang pandanganku kupersembahkan kepadanya, diyan mulai berdiri dan menuju pintu rumah untuk keluar dan pulang. dengan nada di hati aku katakan sampai jumpa sayang( eittt itu dalam hati yaaa).

tak berselang lama kami juga bergegas pulang, sesampai dirumah ku kirim pesan untuknya yaaa sekedar nanyai yang biasa-biasa seperti kapan pulang dan kapan pergi lagi, maklum dia masih melanjutkan studynya. cukup panjang dan masih banyak yang ingin aku curahkan tapi tiba-tiba dia sepertinya off dan mematikan Handphone nya karena pesan yang aku kirimkan sudah tak terkirim lagi.

mungkin ia menganggap gak perlu berlama-lama, gak penting pesan dariku atau dia hanya memberi ku hiburan semata kepadaku. padahal banyak hal yang ingin kumulai lagi tapi itu mungkin hanya mauku dan dia hanya menganggapku pendosa dan pengaganggu di seharinya. tapi terlepas dari perasangka tadi terimah kasih telah menampakan paras anggun dan binar sayu matamu dimalam ini semoga ada waktu yang menentukan dan tuhan menakdirkan aku bisa bertemu lagi mungkin sampai memiliki.  terimakasih lebih lagi satu panggilan tak terjawabnya berkat itu aku berani mengirim pesan dengan mu jangan lupa titip salam dengan keluargamu.


***wait next story***


2 comments: