sedetik setelah menit tetes hujan redah
engkau mungkin hanya bagian dari keadaan itu
engkau juga mungkin nama yang terukir abadi di antara ingatan ini
dan engkau juga mungkin alasan kata indah ini terukir
engaku yang terduduk
senyum di antara tawa keramaian
engkau yang bertutur
santun diselah ribuan teriakan
dengan hitam manis dan
terurai rambut yang bergelombang
karena itu engkau adalah
satu alasan
alasan yang
bersebab mimpi belaka
alasan yang beralas
selurus angan abadi
ataupun alasan yang
bersumber kepercayaan inspirasi
dan bahkan alasan
dari sebuah kemurnian kehendak
ketika menit saat itu bermulai aku hanya bisa memandang
ketika menit saat itu berlansung aku mulai berani berangan
dan ketika menit itu hendak berakhir aku mencoba berucap I love you
di detik terakhir engkau berjawab telah ada yang memiliki
yang aku tau dikau
hanyalah kabut awan di keterangan
yang aku tau dikau
hanyalah tetesan di tengah derasan yang jatuh
yang aku tau juga engkau hanyalah segores warna setelah hujan
dan yang paling ku tahu engkau hanyalah sebuah garis di panjangnya puisi
No comments:
Post a Comment