simak cerita singkat ini!!!
"Ada seorang anak muslim sedang menggambar dan melukis lalu
ditanya,
-
-Kamu mau menggambar apa dek?
- -
- Dengan polos anak tersebut menjawab adek mau
menggambar tuhan om
-
- Dengan terheran lalu ditanya lagi memang mengapa
mau menggabar tuhan?
-
- Dengan jujur pula ia jawab kemarin adek tanya sama
papa bagaiman bentuk tuhan, papa bilang tuhan itu adanya di langit dan di
surga, papa juga bilang kalau tuhan tak
bisa dilihat tapi hanya bisa dirasakan
Tak berapalama kemudian gamabaran anak tersebut
selesai dengan bentuk yang bagi anak itu itulah bentuk tuhan, lalu ditanya lagi
- - Kok bentuk tuhan kayak gitu ?
-
- Dia dengan percaya jawab kan tuhan hanya bisa
dirasakan jadi yang adek rasakan tuhan betuknya begini om "

Lalu
jika kita lihat dari dampak dari sistim mengajar seperti itu sangat tampak
terlihat, maka jangan heran jika besar nanti anak tersebut hanya bisa menghapal
di banding menganalisis bagaimana ia mengerti pelajaran tersebut karena di
sekolah kita disuruh menghapal,menghapal dan menghapal. Terus disekolah kita
diajarkan pengelompokan matapelajaran dengan standart kesuksesan contoh jika
nilai sejarah anda 80 dan nilai matematika anda 60 maka anda tidak naik kelas
tapi bila yang terjadi sebaliknya anda akan bisa naik kelas, dari sisi ini
sangat terlihat kesenjanganya dengan kata lain orang yang tidak pintar
matematikan tidak akan sukses. Jangan heran juga jika anda waktu kecil suka
main bola dengan nilai olahraga 95 dan anda kurang pandai matematika dengan
nilai 65 yang akan dikasih les atau jam tambahan malah matematika atau hal yang
anda kurang senang, mengapa sebagai orangtua dan guru anak tersebut anda bijak dan berpikir anak ini punya bakan di olahraga dan kalian harus mengembangkan olahraganya sedangkan matematikanya anda ajarkan sebatas ia bisa saja bukan pintar matematiaka. mengapa hala itu tidak terjadi ? karena kembali lagi kepandangan awal dengan pendapat kalau olahraga itu tidak bisa membuat sukses
yang bikin sukses itu justru matematika. tahun 2016 jumlah kelulusan s1 di dunia lebih banyak 400% dari 2013 dan akan selalu meningkat setiap tahunya bisa jadi tahun 2020 semua orang didunia punya ijazah s1, dengan kata lain sekolah tak menjamin kesuksesan seseorang yang menjamin kesuksesan adalah kekreativitas anda. banyak yang kulyah jurusan guru malah bekerja di bank-bank swasta dan ada juga yang tidak sekolah jurusan guru tapi bisa mengajar dengan baik karena bakat mereka disitu. maka disini saya terangkan lupakanlah hal yang anggap anda susah dan perdalamilah dan kembangkanlah hal yang anda anggap mahir dan bisa karena masa depan tidak tergantung dari ijazah tapi tergantung pada kemampuan anda.
sekarang tugas pemerintah mempersiapkan generasi mudah penerus bangsa ini jika disekolah masih diterapkan metode menghapal dan meniru jangan bingung jika kelak mereka jadi pemimpin cumah bisa berbuat seperti yang guru mereka perbuat dahulu, karena itu adlah cara yang diajarkan guru mereka dengan kata lain guru mereka telah membuat mereka takut salah apabila tak sama yang diajarkan oleh guru mereka.
sekarang tugas pemerintah mempersiapkan generasi mudah penerus bangsa ini jika disekolah masih diterapkan metode menghapal dan meniru jangan bingung jika kelak mereka jadi pemimpin cumah bisa berbuat seperti yang guru mereka perbuat dahulu, karena itu adlah cara yang diajarkan guru mereka dengan kata lain guru mereka telah membuat mereka takut salah apabila tak sama yang diajarkan oleh guru mereka.
Dengan
kata lain sekolah yang membunuh kreativitas anda ada juga yang berpendapat
kalau matematika itu susah makanya harus di ajarkan dengan detail, sekarang kita membayangkan coba jika bertemu biolah di jalan bisa ngak anda memainkanya? jawabanya
tentu tidak, jika anda bertemu kalkulator dijalan bisa tidak anda memainkanya? jawabanya pasti ia, terus siapa yang berani bialng matematika lebih sulit, lalu dari mana yang mengatakan. Jadi kesimpulanya pantas saja yang jadi ilmuan itu banya
dari orang-orang yang putus sekolah atau hanya sebatas sekolah dasar karena kreativitasnya
belum sepenuhnya dibunuh oleh gurunya.
untuk itu mulai dari sekarang bagi anda calon guru ataupun sudah jadi seorang guru berpikirlah bagaimana anak didik anda mampu bersaing bukan hanya pintar mata pelajaran karena kalau cumah untuk pintar anak bisa belajar dari buku tapi guru di siapkan untuk mengajarkan bagaimana anak ini tumbuh dan kreative dalam mata pelajaran supaya bisa bersaing juga jangan anda bunuh siswa anda dengan harus pandai semua mata pelajaran. bagi anda sebagai orang tua ataupun bakal jadi orang tua jangan sekali-kali bunuh kegemaran anak anda, kalau ia suka sepak bola ya normalnya masuk sekolah olahraga bukan les fisika atau kimia juga sebaliknya
untuk itu mulai dari sekarang bagi anda calon guru ataupun sudah jadi seorang guru berpikirlah bagaimana anak didik anda mampu bersaing bukan hanya pintar mata pelajaran karena kalau cumah untuk pintar anak bisa belajar dari buku tapi guru di siapkan untuk mengajarkan bagaimana anak ini tumbuh dan kreative dalam mata pelajaran supaya bisa bersaing juga jangan anda bunuh siswa anda dengan harus pandai semua mata pelajaran. bagi anda sebagai orang tua ataupun bakal jadi orang tua jangan sekali-kali bunuh kegemaran anak anda, kalau ia suka sepak bola ya normalnya masuk sekolah olahraga bukan les fisika atau kimia juga sebaliknya
Dari
uraian diatas saya tidak mengatakan kalau sekolah itu tidak penting , sekolah
itu sangat penting bagi saya tapi proses dalam sekolah itu ada hal-hal yang
keliru, tidak tau siapa yang keliru dan sejak kapan hal itu terjadi itulah hal
yang harus kita cermati bersama. Sayangnya kita kadang tak pernah menyadari itu
makanya saya katakan mari kita berpikir!!!
No comments:
Post a Comment