malam
itu sekitar pukul 20.30 aku sedang dalam perjalan menuju suatu tempat
keramaian. tempat yang akan mungkin menghilangkan rasa jenuhku 2 hari terus-terusan
memelototin layar monitor dikamar untuk melengkapi data siswa yang portal
webnya yang selalu bikin baper dengan gangguan internet access.
setelah
siap semua kamipun berangkat, kami
disini maksudnya saya dan kawan-kawan, memang sengaja ramai-ramai biar membaur dengan
yang lainya. kurang dari 15 menit kami sampai di rumah pengantin yang penuh
keramaian, dengan sedikit gerogi saya mengajak kawan-kawan masuk kerumah
pengantin. karena rumah pengantin ini adalah masih keluarga dekat denganku
otomatis saya selaku tuan rumah juga.
kehebatan masyarakat disini sangat ramah dibanding dengan tempat-tempat
lain kami di sambut dan disuruh masuk kerumah. kamipun dengan sedikit canggung
dan masuk kerumah.
5
menit aku duduk sambil bertata sapa dengan orang-orang sekelilingku yang ku
kenal betul orang-orang itu. ada sahabat waktu SMP, ada sahabat main Volly dan
ada siswaku juga karena kebetulah aku mengajar di sekoalah menengah pertama di
desa ini. sesaat mata dan rasaku seolah tak percaya setelah seketika melihat ke
sudut kanan dari tempatku duduk. aku masih terperangah aku kenal betul dia
adalah “diyan” mantan kekasih yang
masih ada di hati dan belum terganti dengan sosok wanita lain sampai saat ini.
sesekali aku memalingkan penglihatanku kepadanya tapi seketika ia seperti
melihat ke arahku aku secepat mungkin mengalihkan penglihatanku kembali.
Diyan dia manis, natural dan energy setiap
aku membaca dan mengigatnya memang kami sebelumnya jadian lewat jejaring
WhatsApp kita cmah bertahan beberapa hari dan berakhirpun lewat jaringan yang
sama tragis memang. tak perluku cerita lagi mengapa kita berakhir karena telah
ku buat di kisah cerita sebelumnya.
tak
berapa lama kemudian aku mengeluarkan Handphone dari saku celanaku dan kubuka
Handphone ku, dengan rasa kurang percaya satu panggilan tak terjawab dari orang
yang aku cinta selama ini yang namanya masih tersimpan rapih di dalam hatiku.
yaaaa memang benar aku masih sanggat mencintainya terlepas dia mungkin sudah
benci, melupakan atau apapun itu yang peting malam ini aku bisa sesekali
melihat dia dari dekat.
sekali
lagi aku berpaling untuk melihatnya dengan bola mata yang tajam berbinar
memberontahkan hati ku untuk tetap terus menatapnya walaupun diyan tidak mempedulikan pandanganku.
satu doa takterarah dari ku “tuhan tunjukan jalan jodohku kepadanya”. doaku memang simple danmungkin dan takmungkin
terwujud karena ia benar-benar telah melupakanku. karena benar klise yang ia
katakan dulu aku pembohong, aku kurang dan aku tidak punya segalanya. terlepas
dari rasanya kepadaku aku sangat bersyukur malam ini bisa melihatnya dengan
rasa yang masih sama “masih mencintainya”.
satu
jam berlalu tamu-tamu pengantin wanita mulai satu-persatu meninggalkan rumah
pengantin untuk pulang kerumah masing karena malam telah menujukan pukul
setengah sepuluh. termasuk gadis yang sedari tadi yang pandanganku
kupersembahkan kepadanya, diyan
mulai berdiri dan menuju pintu rumah untuk keluar dan pulang. dengan nada di
hati aku katakan sampai jumpa sayang( eittt itu dalam hati yaaa).
tak
berselang lama kami juga bergegas pulang, sesampai dirumah ku kirim pesan
untuknya yaaa sekedar nanyai yang biasa-biasa seperti kapan pulang dan kapan
pergi lagi, maklum dia masih melanjutkan studynya. cukup panjang dan masih
banyak yang ingin aku curahkan tapi tiba-tiba dia sepertinya off dan mematikan
Handphone nya karena pesan yang aku kirimkan sudah tak terkirim lagi.
mungkin
ia menganggap gak perlu berlama-lama, gak penting pesan dariku atau dia hanya
memberi ku hiburan semata kepadaku. padahal banyak hal yang ingin kumulai lagi
tapi itu mungkin hanya mauku dan dia hanya menganggapku pendosa dan pengaganggu
di seharinya. tapi terlepas dari perasangka tadi terimah kasih telah menampakan
paras anggun dan binar sayu matamu dimalam ini semoga ada waktu yang menentukan
dan tuhan menakdirkan aku bisa bertemu lagi mungkin sampai memiliki. terimakasih lebih lagi satu panggilan tak
terjawabnya berkat itu aku berani mengirim pesan dengan mu jangan lupa titip
salam dengan keluargamu.
***wait next story***