by. Carera Azhari W
yang dulu katanya diawali dengan pondasi yang
kokoh bisa goyah hanya karena terpaan angin. apalagi yang hanya beralaskan
tanah ? maka dari itu ada orang yang sungguh menjaga satu cintanya untuk
seseorang yang telah disiapkan tuhannya. belajar dari O mulai membentuk dasar,
karena yang ia tahu sekarang hanya sekedar kata cinta yang hanya bisa diucapkan
dan diwakili oleh rasa rindu
Hujan itu tegar. sebab tidak pernah marah jika semua orang menjauhinya. dengan kedatangannya yang
sebenarnya sangat dibutuhkan, sering kali dirinya dianggap menganggu meski
kenyataannya tidak begitu. hingga suatu hari orang itu sendiri yang menyadari
bahwa benar dia memang sangat membutuhkan hujan dan dengan tegarnya hujan tetap
datang dan membawa persahabatan.
dalam mencintaimu saya tidak pernah mempunyai
kontrol yang benar. selama apapun saya menyulut nikotin. sebanyak apapun saya
menenggak alkohol dan segila apapun rasa sakit yang saya alami ketika kamu
menolak kehadiran saya, saya masih bisa mencintaimu dengan keras kepala dengan
ego yang tak berkesudahan dan dengan hati yang setiap harinya selalu ditutupi
ketabahan biarlah begitu, jangan terganggu saya hanya mencintaimu, bukan ingin
membunuhmu. jadi jangan pergi karena bila kamu pergi apalagi yang saya punya
didunia ini.
kalian yang bahagia, tahu apa tentang kami yang
terluka ? kalian yang mempunyai banyak cinta, tahu apa tentang kami yang bahkan
tak mampu mengeja tawa ? dan kalian yang hidupnya penuh senyum, tahu apa
tentang kami yang hidupnya selalu dipenuhi ketidakmungkinan ? yang membuat
hidup kami hancur berantakan ? ketahuilah kalian yang terlahir dalam
keberuntungan, sesungguhnya hanya satu yang kami inginkan. bukan emas, berlian,
atau segelimpangan kemewahan. hanya sebutir kasih sayang. sebutir pembuktian
setidaknya kami tetap lahir bersama harapan.
berapa lama lagi aku harus menuggu waktu ini
terus berjalan ya. aku tau. tapi ini sangatlah berat. aku kesakitan tiap
melihat senyumnya yang bukan karenaku, sedang aku bagai patung yang tak berjiwa
yang hanya bisa memandang. aku harus tega menutup hatiku untuk tidak kembali
terjatuh pada hal sama. aku harus bersembunyi saat kerinduan itu muncul dan
memaksaku untuk merebutmu. aku bukan psikopat yang memaksakan cinta pada orang
yang tidak mencintaiku. aku hanya butuh pengganti yang mengobati lukaku yang
sampai saat ini belum aku temukan.
jika dulu selalu debar menggila saat
melihatnya, senyum bahkan tidak bisa ditahan saat bertemu dengannya, bahkan
satu kata harus terbata-bata mengucapnya. tapi sekarang entah kemana rasa itu
pergi, senyum dengan pipi merah jambu itu lenyap dan keterbatahan itu pergi
semua kembali normal seperti biasa tapi satu yang masih tertinggal debaran ini
masih tertuju padanya hingga menghasilkan banyak air mata kala tak sengaja
menyapa dan sekilas memandang serta ingatan-ingatan yang tiba-tiba terlintas
dikala hujan.
No comments:
Post a Comment