be a good moeslim and dies as suhada

Date

Monday, 21 November 2016

Jiwa ini yang salah (cerpen)


           Menunduk  matahari sore ini seperti matahari-matahari 4 bulan yang lalu, ya matahari yang hadir turut sapa pertamaku mengawali semua rasaku kembali, tak berniat mengulang kisah lama tapi aku tulus berniat menghapus kisah lama yang berlalu dan mengawal kisah baru yang akan ingin sampai mati kujalani. Seolah angin membelahku hembusanya menerpa kebenaran di jawaban cintamu. Ya, begitu aku mengatakan aku masih mencintaimu dan kamu menjawab rasamu sama seperti yang aku rasa. Kita berjanji untuk tak berpaling dari janji-janji yang belum sepenuhnya suci tapi janji itupulah sampai kutuliskan cerita ini masih ku pegang dan kuhargai.
            Mendengar kata-katamu juga masih  mencintaiku, akupun berjanji dihatiku engkau akan menjadi juara selamanya di hati ini. Walaupun memang dengan sepenuhnya aku menyadari kita memulai bukan untuk pertama aku yakin kamupun mengerti hal itu. Aku dan kamu setujuh jarak bukanlah penghalang apalagi pengecoh hati kita, begitu bahagianya hati ini dengan kesepakatan kita sayang.

 Hari-hari berlalu aku dengan senangnya menanyai kabar akan tentangmu juara di hati ini, akupun merasa ingin segera memilikimu tapi kamu dan akupun sangat setujuh pendidikan penting, dan kita sama-sama mengiyahkan pendidikan akan membawa kita terbang eso hari biarkan sekarang kita mengalah demi ia biar esok kita terbang bersama karena ia( pendidikan ). Kamu mengatakan biarkan kita tak sering berjumpa asalkan kita terus berkasih kabar, itupun yang kita selalu lakukan di setiap pagi,siang,sore hingga sebelum tidur kita. Aku pernah mengatakan begitu beruntungnya dirimu!! Engkaupun menanyakan mengapa? ya karena kamu selalu kutanyakan sudah makan atau belum, lagi apa, apa kabar, bagai mana hari ini? Sedangkan ibuku sendiri sangat jarang kutanyakan. Kamupun berkata kamu juga beruntung karena selalu ku panggil sayang karena aku juga jarang mengatakan sayang kepada keluargaku. Kitapun berterimah kasih atas hal kedua itu.
Sebulan berlalu rasa cinta semakin bergelora tiba saat rasa ini memuncak sangat inggin berjumpa denganmu tapi lagi-lagi jarak pembunuh rasa untuk bertemu, sampai saat sebulan berlalu kita hanya berjumpa dan bertegur di jejaring sosial aku sangat mensukuri hal itu sayang, hanya lewat gelombang jaringan rindu kita terungkapkan juga maafkan aku tak bisa mengunjungimu samapai sebulan kita.

Bulan berikutnyapun kedua dan ketiga mengantarkan pada rasa cinta yang bak mengadaikan hati, jiwa ini tak berarah lagi karenamu karena cintaku padamu bagai awan yang dilangin walau angin menghembusnya jauh tapi akan tetap terlihat jikalau mengigat dan mengarahkan mata keatas sana. Sehingga hanya hujan yang membuatmu sedih dan hanya malam yang menyamarkan tapi hingga kau samar sampai takterlihatpun aku berjanji akan tetap menunggu pagi untuk menyambutmu. Begitupun kita walau banyak masalah yang menghapiri aku dengan kedewasaanku akan sabar menungguh kamu tak marah lagi walaupun sepenuhnya takpernah salah ku saja, Tapi  hati ini kan tetap pada janji takan sampai khianati cinta yang telah terjanjikan. Aku memaklumimu sama seperti kamu yang tersenyum dibalik photo-photomu.

Ya akhir-akhir ini kita memang seperti saling menyalahkan kamu dengan benarmu dan aku kokoh mengatakan benarku, tapi walaupun begitu banyak masalah ini,  hati ini berharap kita  tetap satu menjaga janji setengah suci kita. Ya ya dengarkan ini aku tetap melihat photo-photomu sepanjang pagi dengan harapan aku takan pernah melupakanmu dan akupun berharap pilihan dihatiku sama dengan pilihan dan tindakan hatimu. Karena ku percaya cinta yang membawamu kembali.
Sepucuk daun yang ranggas akan cintamu,,
Gundah gulana yang terasa hambar dalam setiap hembus nafasku
angin bernapas seolah sengajah menjatuhkanya
di kalah Aku didera rindu yang tak pernah bertepi

Terus disini menanti setitik cahaya yang aku tak pernah tau kan datang
Dengan kububuhkan serpihan sisa-sisa kesetiaanku
aku tetap menantimu meski aku tak tau lagi kapan kan berakhir
aku telah habis olehmu,hanya dirimu yang mampu membuatku bertahan

kesepian yang menemaniku sepanjang malam
menghadiri disetiap mimpiku,
aku tetap bertahan hanya untukmu
entah sampai kapan

aku merindu lagi,aku tersudut lagi dalam angan yang tak pasti
selalu aku akan menunggumu disini berteman sepiku dalam gelap
kerinduan ini,kesetiaan ini,tetap untukmu
takkan pernah ada cinta yang lain,

aku terbodohi oleh perasaan
aku tertipu oleh rayuan-rayuan biusmu dahulu
aku termakan senyumu  yang tampak suci dulu
hingga sampai saat ini aku seperti  mati untukmu


ku tetap setia menuggumu dengan sejuta rasa rindu ini
berteman sepi,hampa dan temaram
yang esok pasti akan terang karena kehadiranmu . . 

Miss you,Honey , , ,

Cinta berkata lain, hati ini berusaha tak remuk oleh lupanya janji kita olehmu, perasaan ini berusaha tak salah arah karena harapanya yang di patahi olehmu dan jiwa ini bangkit sekuat tenaga supayah tak cenggeng oleh sikapmu.
            Seminggu tak sepenuhnya kamu menghilang tapi hati ini kamu tenggelamkan, tanpa sepata kata putus olehmu tapi dua hari lalu aku tak senggaja poto sampul mberganti dengan pujaan barumu. Jiwa ini bertanya siapa yang salah? Sanagt jelas hatiku tak bersalah karena sampai saat masih melihat photomu hati ini masih mencintaimu, akupun tau hatimu juga pasti mengatakan tak bersalah. Pada akhirnya biar jiwa diiku ini aku salahi karena sangat tidak mungkin aku menyalahi jiwamu yang telah aku sayangi bahkan telah merebut separuh perhatianku selama ini yang seharusnya milik ibu dan keluargaku. biar hati ini yang bersalah karena tak memamerkan wajahmu di jejaring sosialku, takpernah menghubungimu saat kamu rindu dan tak selalu mengabari dahulu sebagai lelaki.

            Maafkan jiwa ini tak memamerkan wajahmu di jejaring sosialku karena pendidikan dan jabatanku ini menuntutku untuk tak memamerkan yang sepenuhnya belum miliku termasuk kamu, kita baru pacaran bukan suami istri hidup ini mengajariku untuk meletakan semuanya pada tempatnya. Pada dasarnya hati ini begitu sangat ingin melakukan itu tapi aku juga tak mau menghianati sumpah-sumpahku yang terucapi dan akupun percaya kamupun tak suka dengan orang yang berhianat, sekali lagi maafakan jiwa ini.
             Maafkan jiwa ini tak selalu mengawali menghubungimu saat kamu rindu, ya jiwa ini seperti seakan tak mau di bodohi olehmu yang benar tak sepenuhnya mencinti hatiku. Kamu yang memintah dikabi tapi tak pernah berniat mengabari, kamu yang inggin di perhatikan kamu juga tak pernah memerhatikan bagaimana kesibukanku menyelsaikan tugas akhir study ku.
Terlepas itu semua harapanku tetap yang terbaik,  jangan lakukan hal yang sama kepada orang yang engakau cintai saat ini karena pasti ada alasan mengapa orang tak berlaku seperti biasanya kepadamu termasuk orang yang engkau cintai, karena cinta mengajari kita untuk terus terang jujur bukan untuk menghilang sebab tak betah lagi denganya, cinta mengajarkan sabar dan mengikat janji bukan selalu protes dengan hal yang tidak sesuai keinginan dan cinta tanpa ijab juga mengajarkan setengah mensayangi bukan sepenuhnya menyayangi karena belum ada ikatan suci yang terucap, orang yang beragama yang tau batasan dan atura bukan hanya sekedar melantunkan perkataan benar tapi melakukan hal yang salah. Jangan depenisihkan cinta menurumu tapi depinisikan cinta dari kitab-kitab suci yang engkau pelajari sedari kecil.

Semoga tetap menjalin hubungan baik,,, 

No comments:

Post a Comment