be a good moeslim and dies as suhada

Date

Wednesday, 16 November 2016

Cinta Membawamu Kembali

 Aku masih inggat pagi itu, dimana engkau mengomentari album photo yang baru saja aku upload melalui jejaring sosial facebook dengan kata “selamat yaaa”. Entah apakah aku lagi bahagia atau aku hanya sekedar harapan aku langsung mempercayai kalau engkau sosok yang ku ingin dahulu kembali lagi.



“ aku masih ingat akan nama singkatmu ‘Reni’ nama yang dua tahun lalu aku berharap sepenuhnya atas cintamu di setiap hariku, tapi waktu yang salah aku terpisahkan oleh hati sahabatku ataupun aku cukup mengenal pribadi yang saat itu adalah pemilik hatimu. Salah memang salah tapi hati adalah naluri dia tidak pernah mengenal yang hati sukai ini adalah akan berlawanan dengan kehendak pribadiku. Aku memang telah memutuskan untuk membuang diri dari mimpi sang hati yang kutungguhi, sampai saat ketika kudengar kabar sebulan yang lalu bahwa hati engkau tak ada lagi penghuninya lagi kecuali dirimu sendiri. Rasaku bertambah lagi ketika ku terima komentarmu di photo-photo ku”.


Sekilas waktu berjalan aku seolah kembali ke masa lalu, kita mulai saling komentar di jejaring sosial dan juga sampai saling bertanya bagaimana study mu disana dan saling menanyakan kabar. Rasa dan asaku untuk menungguhi hatimu bertambah lagi begitu merasakan tanggapan yang engkau berikan begitu amat positive. Pertama hanya melalui akun facebook hingga akhirnya aku meminta pin BBM mu dan engkaupun dengan senang hati memberinya. Bertapa berbunganya hati ini ketika engkau kirimkan photo cantikmu lengkap dengan senyum dan jilbab merah mudamu, Hati ini bertambah bergelorah seolah tuhan mengijinkan semua ini. Sesekali engkau kirimkan aku suara manja yang mengartikan bahwa memang  engkau yang beberapa hari ini menemaniku lewat pesan Blackbarry mu.

Samapai pada saat keinginan ini memuncak bersamaan dengan hilangnya kabarmu. Aku taktau apakah engkau berpura-pura, apakah engkau sibuk dengan studymu ataukah engkau dan tuhan ingin mengujiku tapi yang jelas engkau seolah menghilang setelah habis berbicara lewat telpon bersamaku di malam minggu yang lalu.
Engkau seperti mimpi yang berulang bagiku yang membawa berita keindahan dan keanggunan tapi kemudian menyisahkan tanda tanya yang seolah untuk menyiksa ragaku, hatiku berbalut tanda tanya sampai-sampai jiwa penunggunya bersedih seperti kehilang nalurinya. Hatiku memang berharap lebih untuk keindahan hingga hati ini memutuskan pasti menunggumu samapai batas waktu yang belum terpastikan. Hati ku memastikan bahwa kebohongan besar jika negkau menghilang karena tersakiti oleh hatiku karena hati ini takpernah sedikitpun menyiapkan rasa yang berujuk sakit ia hanya membawa keindahan yang manis.

 Hati ini memang bodoh tapi hati ini tak mau menukarkan kehendaknya. Silakan Reni’ harapan hatiku engkau pergi untuk mencari jati dirimu, hatiku percaya jati dirimu adalah aku hingga sampai nanti “Cintakan membawamu kembali disini”.


No comments:

Post a Comment