bagai sejujur tulisan di buku harian
by.selamatpermono
aku pernah bercerita apa yang ku damba
sayangnya engkau takpernah ada mendengarkan itu
aku pernah mengalunkan suara pujian indah untuknmu
sayang juga tak pernah engkau mencoba mendengarkanya
aku sering melatarkan caraku untuk menarik perhatianmu
percuma dan sayang juga engkau tak pernah menoleh pada pilu ku
akupun sering menuliskan rasa rindu di setiap anganku
seribu percuma engkaupun takpernah merasakan sama layaknyaku
mungkin itu karna aku hanyalah selembar kertas cerita
yang bersampulkan murah diluarnya
mungkin juga itu karena aku hanya sederet ukiran tinta
yang terlalu sering hanya mengeluarkan gores tanpa warna
tapi disetiap lembar didalamnya ku bingkai dengan ukiran indah
di setiap deretan tintapun ku taburkan kejujuran dan tetesan air mata
bahkan tak pernah aku meninggalkan sebuah katapun di setiap kalimatnya
dan sengaja aku hanya menempelkan sebuah tali di covernya agar tak ada nama baru didalamnya
sayangnya takpernah engkau mencoba membukanya
sayangnya juga aku takpernah bernyali untuk membukanya didepanmu
karna aku telah tau arti taktertarik dari matamu
dan aku telah cukup jadi sejujur tulisan di buku harian
hingga engkau dengan sadar membukanya
No comments:
Post a Comment