kita semua pasti tau pensil dan pengasahnya , dulu waktu kecil waktu aku masih berumur sekitar 8 tahun aku dibelikan oleh ibuku pensil dan pengasahnya yang lengkap dengan kaca didepanya.
dulu keduanya hanya kupakai ketika aku menulis dan pengasahnya juga ku gunakan ketika mata pensilku sudah mulai tumpul. pernah suatu ketika aku pergi kesekolah lagi dalam keadaan kesal karena sebuah keinginanku tak terwujuti oleh kedua orangtuaku, sesampai kesekolah aku baru ingat jika pensilku satu-satunya pata waktu terjaduh dari meja kemarin, spontan aku langsung mengasahnya dalam keadaanku masih jengkel dengan orang tuaku.
dengan sedikit gerutukan didaam hatiku aku mencoba untuk mengasahnya berkali-kali aku mengasahnya pensil tersebut patah,patah dan terus patah hingga dengan jengkelku aku hempas pensil dan pengasahnya tersebut ke atas mejahku, akhirnya pensilnya patah dan kacanyapun pecah berserakan di meja.
tak sebeapa lama guruku masuk dan langsung mengajarkan kami pelajaran berhitung, aku yang tak sempat membersihkan lagi pecahan kaca tadi alhasil pada waktu mau menulis dengan pensil hasil pinjamanku tangankupun luka tergores pecahan kaca tadi dengan darah yang keluar akibat terluka tadi aku akhirnya di bawa ke ruang UKS. pelajaran hari itu tak dapat ku ikuti.
Aku menyadari:
1. melalui hal tadi aku beranggapan mengapa pengasah pensil di lengkapi kaca, kaca pengasah bukan untuk berdandang melalui kaca itu " kita disuruh untuk melihat dulu diri kita sebelum membenarkan orang lain " dan kaca itu juga mengajarkan tentang kesabaran dan jangan sampai mencoba mengunakanya dengan amarah karena apabila kita berprilaku buruk maka akibatnya kita akan menerima ganjaranya.
2. pada saat kita membenarkan sesuatu kita diajarkan juga untuk ikhlas dan pelan-pelan dengan penuh ketelitian dan apa bila kita tergopoh-gopoh mengerjakanya akibatnya hal tersebut tak akan menjadi baik bahkan akan tambah merusak.
3. dan pensil juga memberi contoh kita bisa memperbaiki semua yang salah dengan penghapusnya dan kemudian meperbaiki dengan sebenar-benarnya karena apa bila tidak hal itu akan sia-sia dan membuat tulisan kita semakin kotor.
belajarlah dari yang anda telah lewati di hidup anda jangan cumah penyesalan yang di sesali.
No comments:
Post a Comment