Di kemulaan fajar
Jika malam ini telah di telanjangi oleh
seindah-indahnya pagi , dikalah rembulan merona tak kalah telah mengalah oleh
ke cerahan mentari disaat itu auk tersukur dan terpuruk semangat oleh pagi-pagi
pengairah jiwa.
aku Tak memandang keatas ataupu kebawah
yang selalu ku hadap adalah ke lurusan cahaya mentari pembuka pagi ,disana
tempatnya pertama mengatakan kebenaran terangnya dan disana tempat ia mengatakan
pertama kebenaran piluh gelapnya.
Jiak ku terteku iman yang benar maka
kebenaran kehendak yang ku terima dan bila ku terpuruk iman maka ke gagalan
kehendak yang ku kan capai dan mengakhiriku, terelung derita tanpa nestapa
mungkin itulah ke indahan yang akan di janjikanya jiaka ku terteku iman dan
telemah gairah terencana keburukan
mungkin itu nasipku jika ku terengah dengan kelalaian.
Demi gairah demi mimpi dan demi
keanggunan nasihat ilahi adalah mukjijat, demi napsu demi kehendak maka
kata-kata ibu adalah racun penyemagat paling mustajab.
Terbiasalah dengan awan maka engkau
akan meningmati ke agungan permainan pelangi dan kebenaran warnanya. Biru
ketika cerah, putih ketika mengairah dan abu-abu ketiaka melemah jiwahnya